Jumat, 27 Juli 2012

Pelantikan Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNHI


Senat merupakan suatu organisasi yang berada di bawah naungan Fakultas. Nahh, kemarin tepatnya Rabu, 18 juli 2012 Senat Fakultas Ekonomi UNHI melaksanakan kegiatan pelantikan ketua Senat beserta jajarannya. Acara yang dimulai pukul 09.00 WITA ini berlangsung hikmat. Sebelum acara pelantikan dimulai, calon anggota senat yang berjumlah 61 orang melaksanakan upacara pawintenan bersama di pura Maha Widya Mandira UNHI, kemudian acara dilanjutkan di Aula Pasca Sarjana UNHI dengan mengundang Bapak Dekan FE, Ketua BEM UNHI periode 2007-2008, Ketua BEM UNHI periode 2012-2013 serta perwakilan senat masing-masing fakultas di lingkungan UNHI. Pelantikan Senat FE ini dibarengi dengan pelantikan HMJ Akuntansi dan Manajemen. Walaupun sempat turun hujan lebat tetapi bukan merupakan halangan yang berarti untuk melanjutkan acara pelantikan Senat FE dan HMJ  ini.  

 Acara pelantikan Senat FE dan HMJ akuntansi dan manajemen ini dibuka dengan tari Sekar Jagat yang kemudian dilanjutkan dengan laporan ketua panitia. Selama persiapan pemilihan calon ketua dan wakil ketua senat ini tidak banyak kendala yang dihadapi panitia. “Hanya kendala kurang memanage waktu antar anggota, yang dikarenakan tidak sedikit pionir senat yang bekerja. Diharapkan pada kegiatan KPU selanjutnya panitia lebih bisa memanage waktunya dan mengetahui job desknya masing-masing sie serta tidak menunggu perintah dari ketua panitia untuk melakukan tugasnya.” tegas Ni Putu Era Sukmayanti selaku Ketua Panitia.
             
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pelantikan HMJ Akuntansi dan Manajemen serta pelantikan Senat FE. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Dekan FE I Gede Putu Kawiana, SE. MM dan pemutaran dokumentasi kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Senat FE dalam kepemimpinan Ni Luh Trisnaningsih selaku Ketua Senat FE periode 2011-2012.

Eksistensi Senat FE UNHI dari tahun ketahun semakin meningkat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan. Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua Senat sebelumnya yaitu Ni Luh Trisnaningsih dalam menjalankan tugasnya. Ina sebutan akrab mantan ketua senat FE ini berpesan kepada ketua Senat terpilih “jangan menganggap tugas ketua sebagai beban melainkan sebagai kewajiban dan  jangan menganggap anggota mu sebagai bawahan tetapi anggaplah anggotamu setara denganmu”. Ina juga menambahkan agar Ketua Senat FE  periode 2012-2013 dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang sudah diraih senat FE saat ini. Jangan pernah berpikir untuk dilayani ataupun melayani. Dan diharapkan agar senat kedepannya membuat program kerja yang dapat menunjukkan eksistensi FE agar FE bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.
             
Begitupun dengan Ketua Senat tepilih Dewa Putu Anggara Widi, dia merasa bangga karena telah menjadi Ketua Senat periode 2012-2013 dan telah dipercaya untuk meneruskan prestasi dan eksistensi yang telah dicapai Senat FE yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dan bagaimana untuk meneruskan hal tersebut agar tidak terjadi degradasi atau penurunan kesuksesan yang sudah dibangun senat sebelumnya. “Bagaimana kita membuat senat itu biar eksis berintektual dan makin jaya. Harapan kedepannya agar prestasi senat semakin meningkat , meneruskan tanggung jawab seperti itu  merupakan suatu tantangan tersendiri bagi saya pribadi” terang Dewa. (W/D)

Pelantikan Pengurus BEM Universitas Hindu Indonesia Periode 2012-2013

Acara pelantikan BEM periode 2012-2013 yang diadakan pada Sabtu, 7 Juli 2012 bertempat di Aula Ekonomi yang dihadiri oleh beberapa tamu undangan yakni, Bapak WR III Drs. I Wayan Winaja, M.si selaku Pembina BEM UNHI, Wakil Direktur Pasca Sarjana Drs. I Wayan Surtha, MM, Bapak Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan, Bapak/Ibu Dekan masing-masing Fakultas di lingkungan UNHI, Ketua Senat masing-masing Fakultas di lingkungan UNHI,  3 orang perwakilan masing-masing kelas di lingkungan UNHI serta undangan Aliansi BEM se-Bali yang dihadiri oleh BEM Universitas Maha Saraswati dan BEM Universitas Udayana.

 Sehubungan dengan berakhirnya SK BEM periode 2011-2012, maka BEM kepengurusan periode tersebut membuat suatu kegiatan yang rutin diselenggarakan ditiap akhir periode/masa jabatan Ketua BEM yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diselenggarakan untuk memilih calon ketua BEM baru yang akan memimpin BEM selanjutnya. Tanggal 7 Juli 2012 kemarin acara pelantikan Pengurus BEM UNHI di mulai pukul 09.00 diawali dengan tari Sekar Jagat yang ditarikan oleh mahasiswa Fakultas Pendidikan Agama dan Seni, dilanjutkan dengan laporan Ketua Panitia KPU yaitu Ida Bagus Hery Darmawan. Acara kemudian dilanjutkan dengan laporan pertanggung jawaban oleh Ketua BEM periode 2011-2012 Ida Bagus Alit Brahmarta Kusuma, dalam laporannya Ketua BEM mengatakan bahwa dalam masa kepengurusannya BEM periode 2011-2012 lebih banyak mengadakan kegiatan di ekstern kampus sehingga BEM UNHI masuk dalam anggota Aliansi BEM se-Bali yang dinobatkan sebagai komisi Penyikapan Isu, yang berperan untuk menyikapi isu-isu yang ada di Bali.

Pastilah sebuah kebanggaan tersendiri bagi ketua BEM yang terpilih, telah diberikan kepercayaan untuk melanjutkan kepengurusan BEM selanjutnya. “Saya ingin mensinergiskan organisasi intern kampus agar terjalin tali persaudaraan antara BEM dengan organisasi lainnya dilingkungan kampus . Dan saya berharap dalam kepemimpinan saya satu tahun kedepan mampu membawa nama baik BEM ataupun Kampus UNHI serta bisa meningkatkan prestasi dan eksistensi BEM yang mulai tenggelam saat ini.” Ungkap Ida Bagus Kesuma Yuda ketua BEM terpilih.

Selanjutnya pembacaan Surat Keputusan tentang struktur kepengurusan BEM periode 2012-2013 serta Surat Keputusan tentang struktur kepengurusan UKM yang dibacakan oleh Bapak kepala Biro Akademik Kemahasiswaan yaitu Drs. I Wayan Sumarya, MM dan diresmikan oleh Bapak WR III sekaligus Pembina BEM Drs. I Wayan Winaja, M.si dalam pidatonya Bapak Winaja menghimbau agar BEM bisa dijadikan sebagai arena kritik sosial yang positif dan sebagai arena kecerdasan diri. BEM diwajibkan untuk menata UKM agar semua UKM yang ada di lingkungan UNHI bisa aktif acara dan diharapkan agar Ketua BEM periode 2012-2013 bisa merealisasikan visi dan misi dalam kepengurusannya. Pelantikan BEM dan UKM UNHI ditutup dengan acara hiburan yang diisi oleh Ida Bagus Adi Triyata Dharma dari UKM Musik.

Mahasiswa di lingkungan UNHI yang sadar akan berorganisasi sangat minim, terlihat dari pendaftaran calon ketua BEM yang berjumlah hanya 1 orang. Sehingga calon Ketua BEM terpilih secara aklamasi. “Ini merupakan catatan yang penting bagi Rektorat dan jajarannya seperti fakultas untuk mendukung sepenuhnya agar organisasi itu bisa berkembang. Bukan tidak ada dukungan melainkan kurangnya dukungan dari pihak terkait, mungkin ini yang perlu diperbaiki.” Ungkap Gus Heri saat diwawancarai.

Dalam perjalanannya suatu organisasi tidak pernah lepas dari masalah terutama bagi mahasiswa yang tergabung dalam organisasi hanya untuk mencari ajang popularitas. Hal ini menyebabkan terbentuknya kelompok dalam kelompok karena kurangnya rasa memiliki antar anggota sehingga mereka tidak bisa bekerja dalam tim. Seperti yang diutarakan oleh Ida Bagus Alit Brahmarta Kusuma sebagai mantan Ketua BEM periode sebelumnya. Dalam kepemimpinannya, dia cenderung mengarahkan anggotanya untuk lebih aktif mengikuti seminar diluar kampus dibandingkan membuat kegiatan dikampus dikarenakan jumlah anggota BEM yang aktif sangat sedikit. “Saya berharap agar BEM periode sekarang bisa lebih baik dari kepemimpinan sebelumnya, jangan meng-eksekutifkan diri walaupun kita tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa serta jangan menggunakan BEM sebagai ajang mencari popularitas,” pesan Gus Onix sapaan akrab mantan Ketua BEM periode sebelumnya kepada kepengurusan BEM yang baru. (W/D)

Minggu, 22 Juli 2012

Hari Anak Nasional (HAN)

Tanggal 23 Juli di negara kita, dikenal dengan Hari Anak Nasional (HAN). Setiap tahun, bangsa ini memperingati HAN, mulai dari tingkat pusat hingga daerah dan kota melakukan seremonial acara HAN.

Luapan kegembiraan terlihat dari rentetan acara tersebut yang dihadiri oleh kebanyakan anak-anak sekolah dan beberapa anak jalanan yang sengaja didatangkan agar terlihat kemerataan dalam kesenjangan sosial. Bagi sebagian kalangan anak-anak Indonesia, HAN merupakan sebuah acara yang teramat istimewa. Berbagai kreasi pentas seni ditampilkan oleh anak-anak tersebut. Bagus memang untuk mengasah kreativitas anak-anak kita. Namun, keistimewaan HAN tersebut tidak dirasakan oleh anak marjinal (anak putus sekolah dan anak jalanan).

Meski HAN terus dilaksanakan tiap tahun dan dinikmati secara langsung, khususnya mereka (anak sekolah, red) yang berkesempatan langsung hadir diberbagai acara serimonial, ternyata bagi anak jalanan bukanlah sesuatu istimewa. Bagi mereka, meski dilaksanakan setiap hari, tidak akan mengubah nasibnya sebagai anak jalanan. Kehidupan keras di jalan, ditambah situasi anak itu sendiri di mana mereka harus bertahan hidup, memaksa anak-anak ini menjadi dewasa sebelum waktunya.

Apabila anak-anak sebaya mereka masih bermain-main dan dirawat oleh orang dewasa, maka anak-anak jalanan ini sudah harus menghidupi diri sendiri dan mempertahankan hidup. Angka anak-anak putus sekolah pun semakin meningkat. Kekerasan dan pelecehan terhadap anak juga masih kerap terjadi. Hak-hak mereka kerap tidak diakui dan dilanggar. Padahal anak-anak memiliki hak yang sama sehingga dapat menjadi dasar perubahan kehidupan ke arah yang lebih baik. Melihat kondisi real seperti ini, lantas apa makna sebenarnya yang terkandung dalam HAN yang setiap tahun kita peringati?? Sudahkah ada perubahan dengan adanya HAN??

Bagi pemerintah, HAN memilki arti strategis dan momentum untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh bangsa Indonesia dalam menghormati dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi, memberikan yang terbaik bagi anak, serta menjamin semaksimal mungkin kelangsungan hidup dan perkembangan anak. Tapi, hal ini hanya termaktub dalam konsep program pemerintah yang sangat tersusun rapi dalam undang-undang. Kebanyakan, kepedulian terhadap anak-anak marjinal alias madesu (masa depan suram) lebih banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga nonpemerintah/profesional seperti Dompet dhu’afa, Rumah zakat, Swadaya ummah, FIM (Forum Indonesia Muda) yang murni social oriented. Bahkan, dunia kampus juga ikut peduli demi hak anak negeri ini. Berbagai penanganan yang telah dilakukan demi memenuhi hak anak-anak, seperti sekolah gratis bagi anak kurang mampu dan jalanan, rumbel (rumah belajar), dll.

Penanganan terhadap anak-anak jalanan ini harus bersifat terpadu, tidak hanya  melibatkan anak itu sendiri, tapi juga  keluarga (kalau masih ada), dan masyarakat (termasuk lembaga pemerintah dan negara). Banyak masyarakat yang bersikap apriori terhadap anak-anak jalanan. Mereka mengganggap anak-anak itu sebagai sumber gangguan dan kegaduhan, yang perlu disingkirkan jauh-jauh dari mereka. Semakin banyaknya jumlah anak jalanan dan anak putus sekolah juga menunjukkan bukan hanya kegagalan keluarga dan masyarakat tapi juga kegagalan bangsa ini.

Harapan kemajuan bangsa ini di masa yang akan datang, berada di tangan anak-anak sekarang. Oleh karena itu sudah saatnya kita memulai menciptakan perubahan untuk memenuhi hak-hak anak negeri ini.
Selamat hari anak nasional!

Jumat, 20 Juli 2012

Kartu Rencana Studi (KRS) online di UNHI


Situs online mulai dikenal pada tahun 1972 sampai sekarang. Mulai yang masih sederhana sampai canggih seperti saat ini. Tidak ada salahnya  kita untuk memanfaatkan kemudahan yang sudah tersedia. Begitu juga dengan kita sebagai mahasiswa yang sering berkutat di lingkungan kampus yang sudah berteman akrab dengan email, blog, tweeter, facebook dan lain-lain.

Sekarang ini ada yang baru dari kampus kita yaitu Sistem Informasi Akademik Online untuk Mahasiswa dan dosen UNHI. Misalnya layanan online untuk mahasiswa seperti pengisian  KRS (Kartu Rencan Studi) online, Melihat dan menampilkan informasi nilai mahasiswa pada KHS (Kartu Hasil Studi), serta menampilkan transkrip nilai. Hal ini memberikan kemudahan untuk kita semua khususnya mahasiswa UNHI. bagi kawan kawan yang mau mengetahui mengenai  Sistem Informasi Akademik (SIA) termasuk juga cara mengisi KRS online UNHI, silahkan kunjungi link berikut

Berbicara KRS Online, pastinya ada banyak tanggapan dan sudut pandang yang berbeda pada tiap Mahasiswa dan Dosen di UNHI. Ada yang berpendapat KRS Online itu ribet dan ngeselin, ada juga yang mengemukakan bahwa KRS Online itu tidak perlu ada, karena masih belum dimengerti dan sulit untuk dipahami lebih praktis KRS Manual. Ada pula yang mengatakan bahwa KRS Online itu bagus, bikin kita tidak gaptek (gagap teknologi) dan tidak ketinggalan jaman. Terlepas dari berbagai pendapat mahasiswa mengenai KRS online, yang lebih mencengangkan adalah tidak semua dosen mengetahui tata cara dan prosedur pengisisan KRS online ini.

Banyak pro-kontra mengiringi perjalanan KRS Online di UNHI. Namun KRS Online adalah KRS yang sudah di terapkan di sebagian besar kampus Di Indonesia, UNHI baru saja mengaplikasikan KRS Online ini sekarang. Tidak heran banyak mahasiswa dan dosen yang masih kurang memahami atau bahkan belum mengetahui apa itu KRS Online. Realita yang terjadi mahasiswa UNHI kebanyakan bingung dan tak mengerti apa itu KRS Online. Tapi hal itu seharusnya bukan menjadi momok yang menakutkan, apabila kita menerapkan KRS Online secara baik dan tepat dari Informasi yang benar, maka kesalahan dari pengisian KRS Online itu bisa di minimalisir.

 Dalam masa-masa peralihan dari KRS manual ke KRS Online UNHI disamping mengadakan sosialisasi dan Informasi seharusnya pihak kampus memberlakukan kebijakan mengisi KRS Manual terlebih dahulu dan dilanjutkan ke KRS Online. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak kebingungan dan bisa mengisi di KRS Online dengan panduan yang sudah ada di KRS Manual tentang mata Kuliah  yang ditempuh dan SKS yang di ambil. Apakah hal ini membuat mahasiswa menjadi bingung? Jawabannya tergantung dari mahasiswa itu sendiri, hal terpentingnya adalah KRS Online bertujuan mulia yaitu untuk memudahkan mahasiswa untuk mengisi KRS, melihat nilai dan semua yang ada di lingkungan kampus. Selain itu mahasiswa juga bisa menyampaikan kritik dan sarannya.

Dari rentetan masalah dan kesalahan yang dihadapi baik dari Sistem ataupun Mahasiswanya, tapi setidaknya kita patut bersyukur, kampus kita ada di satu tingkat lebih maju lagi. Ke depannya jelas masih perlu dilakukan pembenahan-pembenahan untuk penyempurnaan Sistem Informasi Akademik (SIA) khusunya pengisian KRS online. Baik dari pihak kampus sendiri yang lebih aktif memberikan sosialisasi penggunaan serta tata cara pengisian KRS online, begitu juga mahasiswa yang harus belajar beradaptasi menggunakan system KRS online. Jika kedua hal ini bisa terealisasi, maka akan berpengaruh pada pembangunan UNHI kearah yang lebih baik di masa depan. (Gun)


Selasa, 17 Juli 2012

organisasi kemahasiswaan di indonesia

.

Organisasi mahasiswa di Indonesia dapat dikategorikan ke dalam 2 jenis, yaitu organisasi mahasiswa intrakampus dan ekstrakampus

 Organisasi mahasiswa intrakampus

Organisasi mahasiswa intrakampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari pengelola perguruan tinggi.
Para aktivis organisasi mahasiswa intrakampus pada umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi ekstrakampus ataupun aktivis-aktivis independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau kelompok kegiatan lainnya. Saat pemilu mahasiswa untuk memilih pemimpin senat mahasiswa, pertarungan antar organisasi ekstrakampus sangat terasa.

1. Dewan mahasiswa dan majelis mahasiswa

Dewan mahasiswa dan majelis mahasiswa adalah lembaga kemahasiswaan tingkat universitas. Dewan mahasiswa ini sangat independen, dan merupakan kekuatan yang cukup diperhitungkan sejak Indonesia merdeka hingga masa Orde Baru berkuasa. Ketua dewan mahasiswa selalu menjadi kader pemimpin nasional yang diperhitungkan pada jamannya.
Dewan mahasiswa berfungsi sebagai lembaga eksekutif, sedangkan yang menjalankan fungsi legislatifnya adalah majelis mahasiswa. Di fakultas-fakultas dibentuklah komisariat dewan mahasiswa (KODEMA), atau di beberapa perguruan tinggi disebut senat mahasiswa. Para ketua umum KODEMA atau ketua umum senat mahasiswa ini secara otomatis mewakili fakultas dalam majelis mahasiswa. Keduanya dipilih secara langsung dalam pemilu badan keluarga mahasiswa untuk masa jabatan tertentu. Sedangkan ketua umum dewan mahasiswa dipilih dalam sidang umum majelis mahasiswa.
Masa dewan mahasiswa dan juga majelis mahasiswa di Indonesia berakhir pada tahun 1978-an ketika pemerintah memberangus aksi kritis para mahasiswa dan dewan mahasiswa dibekukan. Kegiatan politik di dalam kampus juga secara resmi dilarang. Kebijakan itu dikenal dengan nama kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) dan pengganti lembaga tersebut adalah badan koordinasi kemahasiswaan (BKK).

2. Senat mahasiswa

Senat mahasiswa adalah organisasi mahasiswa yang dibentuk pada saat pemberlakuan kebijakan NKK/BKK pada tahun 1978. Sejak 1978-1989, senat mahasiswa hanya ada di tingkat fakultas, sedangkan di tingkat universitas ditiadakan. Di tingkat jurusan keilmuan dibentuk keluarga mahasiswa jurusan atau himpunan mahasiswa jurusan, yang berkoordinasi dengan senat mahasiswa dalam melakukan kegiatan intern. Pada umumnya senat mahasiswa dimaksudkan sebagai lembaga eksekutif, sedangkan fungsi legislatifnya dijalankan organ lain bernama badan perwakilan mahasiswa (BPM).
Pada tahun 1990, pemerintah memperbolehkan dibentuknya senat mahasiswa tingkat perguruan tinggi namun model student government ala dewan mahasiswa tidak diperbolehkan. Senat mahasiswa yang dimaksudkan adalah kumpulan para ketua organisasi mahasiswa intrakampus yang ada: ketua umum senat mahasiswa fakultas, ketua umum BPM, dan ketua umum unit kegiatan mahasiswa. Model seperti ini di beberapa perguruan tinggi kemudian ditolak, dan dipelopori oleh UGM, senat mahasiswa memakai model student government.
Senat mahasiswa kemudian menjelma menjadi lembaga legislatif, termasuk di tingkat fakultas. Lembaga eksekutifnya adalah badan pelaksana senat mahasiswa. Belakangan nama badan pelaksana diganti dengan istilah yang lebih praktis, badan eksekutif mahasiswa (BEM). Awalnya BEM dipilih, dibentuk dan bertanggung jawab kepada sidang umum senat mahasiswa namun sekarang pengurus kedua lembaga sama-sama dipilih langsung dalam suatu pemilihan umum.

3. Unit kegiatan mahasiswa

Untuk lebih mengembangkan lagi potensi yang ada pada setiap mahasiswa, maka ada organ lain yang disebut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). UKM adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu bagi para aktivis yang ada di dalamnya. Unit Kegiatan Mahasiswa sebetulnya adalah bagian/organ/departemen dari Dewan Mahasiswa. Ketika dilakukan pembubaran Dewan Mahasiswa, departemen-departemen Dewan Mahasiswa ini kemudian berdiri sendiri-sendiri menjadi unit-unit otonom di Kampus.
Unit Kegiatan Mahasiswa terdiri dari tiga kelompok minat : Unit-unit Kegiatan Olahraga, Unit-unit Kegiatan Kesenian dan Unit Khusus (Pramuka, Resimen Mahasiswa, Pers Mahasiswa, Koperasi Mahasiswa, Unit Kerohanian dan sebagainya).
Karena pentingnya Mahasiswa dalam dunia pendidikan maka mahasiswa di wajibkan untuk mengikuti minimal satu dari berbagai UKM yang ada di suatu Pergururuan Tinggi.

4. Badan perwakilan mahasiswa

Badan perwakilan mahasiswa (BPM) adalah organisasi mahasiswa yang dibentuk pada saat pemberlakuan kebijakan NKK/BKK pada tahun 1978. Sejak 1978-1989, badan perwakilan mahasiswa hanya ada di tingkat fakultas bersama-sama dengan senat mahasiswa. Ada kerancuan istilah BPM dengan senat mahasiswa karena sama-sama berarti wakil. Hanya saja menurut aturan main, BPM dianggap berfungsi sebagai badan legislatif sedangkan senat mahasiswa menjalani fungsi eksekutif.
Akhirnya, karena ketidakjelasan fungsi BPM pada era senat mahasiswa perguruan tinggi, BPM digantikan senat mahasiswa. BPM sendiri dihapuskan. Senat mahasiswa yang tadinya badan eksekutif berubah menjadi badan legislatif. Sedangkan badan eksekutifnya dibentuk badan pelaksana senat mahasiswa, yang lantas diubah lagi menjadi badan eksekutif mahasiswa atau BEM. Istilah ini bertahan hingga saat ini.

5. Badan eksekutif mahasiswa

Badan eksekutif mahasiswa (BEM) ialah lembaga kemahasiswaan yang menjalankan organisasi serupa pemerintahan (lembaga eksekutif). Dipimpin oleh ketua/presiden BEM yang dipilih melalui pemilu mahasiswa setiap tahunnya. Di beberapa kampus masih digunakan nama senat mahasiswa (SM).

6. Himpunan mahasiswa jurusan

Himpunan mahasiswa jurusan adalah organisasi mahasiswa intrakampus yang terdapat pada jurusan keilmuan dalam lingkup fakultas tertentu. Umumnya bersifat otonom dalam kaitannya dengan organisasi mahasiswa di tingkat fakultas seperti senat mahasiswa dan badan eksekutif mahasiswa. Kegiatan himpunan mahasiswa jurusan umumnya dalam konteks keilmuan, penalaran dan pengembangan profesionalisme.
Nama lain himpunan mahasiswa jurusan adalah "keluarga mahasiswa jurusan" atau "korps mahasiswa jurusan". Sebagai contoh : Himpunan Mahasiswa Budi Daya Pertanian (Fakultas Pertanian), Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (Fakultas Teknik), Himpunan Mahasiswa Sejarah (Fakultas Ilmu Budaya), Korps Mahasiswa Komunikasi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).
Himpunan mahasiswa jurusan kelompok sejenis banyak yang membentuk jaringan dengan HMJ sejenis di perguruan tinggi lainnnya, sehingga, seperti juga senat mahasiswa, maka ada ikatan himpunan mahasiswa jurusan sejenis skala nasional. Sebut saja nama Ikatan Mahasiswa Komunikasi Indonesia yang menghimpun HMJ komunikasi, beberapa diantaranya berstatus senat mahasiswa fakultas ilmu komunikasi. Atau Ikatan Mahasiswa Administrasi Indonesia. Juga ada Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia (IMAHAGI). Ada juga F-KMDGI yang menghimpun himpunan mahasisa desain grafis se-Indonesia.

Organisasi mahasiswa ekstrakampus

Organisasi mahasiswa ekstrakampus antara lain:

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_mahasiswa_di_Indonesia

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting