Pameran seni
rupa merupakan salah satu upaya untuk melestarikan keberadaan seni dan
kerajinan. Seniman mempunyai keahlian yang sangat penting di dalam pelestarian
seni dan kerajinan tersebut. Maka dari itu berbanggalah kalian para seniman
karena kalianlah ‘pahlawan pengajeg seni rupa’ yang sesungguhnya.
Ornamen panggung Utsawa Bali Sani |
Utsawa
Bali Sani (UBS) merupakan kegiatan semacam pesta kesenian Bali mini di kampus
Universitas Hindu Indonesia (UNHI). Kegiatan ini digelar sebagai rangkaian odalan
Pura Maha Widya Mandira UNHI, Dies Natalis, dan Wisuda kampus yang berlandaskan
budaya dan agama Hindu ini.
Pagelaran
UBS yang ke-4 tahun ini berlangsung selama kurang lebih setengah bulan dan
diisi oleh berbagai perlombaan dan acara pertunjukan kesenian seperti lomba Bapang
Barong, lomba Kendang Tunggal, lomba Geguntangan, Gong Suling Gita Semara, dan
lain sebagainya. Selain itu, masing-masing fakultas maupun program studi
(prodi) serta berbagai organisasi di kampus seperti Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) juga meramaikan UBS dengan membuka
pameran dan beraneka macam stand yang menarik. Bahkan ada juga stand yang
dibuka oleh sponsor dari luar kampus pada UBS tahun ini.
Pameran Karya Prodi Pendidikan Seni Rupa & Ornamen Keagamaan Hindu |
Salah
satu stand pameran yang menampilkan hasil kerajinan dan kesenian yaitu dari
stand Pameran Karya Prodi Pendidikan Seni Rupa & Ornamen Keagamaan Hindu di
UNHI. I Gede Made Cipta Hary Anggara yang merupakan salah satu mahasiswa prodi
seni rupa menjelaskan bahwa pada pagelaran UBS tahun ini mereka mengangkat tema
“Unity of Diversity” yang berarti
kesatuan dalam perbedaan. Makna dari tema tersebut adalah beraneka ragam seni
rupa yang berbeda ditampilkan bersama menjadi satu kesatuan yang utuh. Merujuk
kepada tema tersebut, tidak hanya kerajinan tangan seperti ukir-ukiran saja
yang dipamerkan namun juga foto dan berbagai jenis lukisan baik itu lukisan dua
dimensi maupun lukisan tiga dimensi.
“Untuk
saat ini karya seni yang ditampilkan baru berasal dari seluruh mahasiswa prodi
seni rupa dan beberapa dosen di UNHI. Namun kami tidak menutup kemungkinan
untuk menerima sumbangan karya seni dari luar jika ingin karyanya dipamerkan di
stand pameran kami,” ungkap mahasiswa semester 7 ini.
Lukisan Mural |
Pada
tahun awal kegiatan UBS prodi seni rupa hanya menyumbangkan keahliannya dalam
membuat hiasan panggung UBS dengan ukir-ukiran yang rapi dan indah. Kemudian
selanjutnya mereka mulai membuat pameran seni untuk diperlihatkan kepada
pengunjung pada acara UBS. Namun sejak tahun lalu mahasiswa prodi seni rupa juga
menampilkan lukisan mural yang kreatif dan menarik. Lukisan mural adalah teknik
melukis di permukaan luas yang bersifat permanen dan dapat menggunakan media
cat atau pewarna apapun bahkan kapur tulis untuk menghasilkan gambar. Untuk UBS
tahun ini, mereka khusus membuat lukisan mural yang baru untuk dipamerkan.
Sketsa 1000 Wajah |
Tahun
ini prodi seni rupa membuat gebrakan baru dengan membuka stand ‘sketsa 1000 wajah’ tanpa dipungut biaya.
“Ini adalah target kami untuk menggambar atau melukis wajah sebanyak 1000
lembar selama stand ini digelar yaitu dari tanggal 7-17 Oktober 2013. Kami
sangat senang karena respon dari pengunjung cukup baik bahkan bisa dibilang
antusias untuk dilukis wajahnya. Kami sempat kewalahan dalam melayani
pengunjung yang tidak hanya berasal dari mahasiswa dan dosen UNHI saja namun
juga dari masyarakat luar yang kebanyakan datang pada malam hari. Sebagian
besar mengaku puas dengan hasil sketsa yang kami buat,” jelasnya.
“Bagi
yang ingin dilukis wajahnya namun tidak sempat untuk datang ke stand kami, bisa
dengan cara mengirimkan foto saja. Jadi nanti akan kami buatkan sketsa wajah
berdasarkan foto tersebut,” tambah pria berumur 21 tahun ini.
Mereka
berinisiatif untuk membuat pameran hasil kerajinan dan kesenian serta yang
terbaru yaitu stand sketsa wajah ini agar prodi seni rupa dapat lebih dikenal
oleh orang lain terutama masyarakat luar kampus. Ini juga membuktikan bahwa
prodi seni rupa juga dapat menonjol dan berguna bagi banyak orang sehingga
dapat lebih dihargai di kampus bernuansa Hindu ini dan tidak hanya dilirik jika
sedang diperlukan saja. Mereka juga berharap semoga ke depannya ada mobilisasi
yang lebih baik dan yang terpenting prodi seni rupa tidak lagi dipandang sebelah
mata oleh orang lain.
Pameran
seni rupa yang ada pada kegiatan UBS di UNHI seperti ini adalah salah satu
upaya untuk melestarikan kesenian dan budaya khususnya yang ada di Bali.
Seniman-seniman baik itu pelukis, pengrajin ukiran, dan lain-lainnya mempunyai
keahlian yang sangat penting di dalam pelestarian seni tersebut. Maka dari itu berbanggalah
kalian para seniman karena kalianlah ‘pahlawan pengajeg seni rupa’ yang
sesungguhnya. (yun)
0 komentar:
Posting Komentar