Belakangan ini banyak saya temui
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, fenomena kuliah sambil bekerja ini memang
banyak dijumpai diberbagai negara, tidak hanya dinegara berkembang, negara
maju, di Indonesia bahkan sangat banyak dijumpai hal serupa. Berbagai alasan dan
motif yang melatarbelakangi mengapa banyak sekali mahasiswa kuliah dan bekerja,
faktor ekonomi adalah alasan yang menduduki peringkat pertama. Selain itu mencari
pengalaman kerja dan memperluas relasi juga merupakan alasan yang cukup
berperan sebagai pendorong mengapa mahasiswa memilih kuliah sambil bekerja.
Kondisi perekonomian yang cukup sulit bagi
sebagian lapisan masyarakat mendorong mahasiswa mencari solusi permasalahan
finansial yang mereka hadapi, dan dengan bekerja adalah salah satu solusi untuk
menjawab permasalahan tersebut. Collegecures, menyebutkan, ada dua
jenis mahasiswa yang bekerja. Pertama, mahasiswa yang bekerja untuk membayar
tagihan mereka, dan kedua, para pekerja yang kuliah. Yang pertama adalah jenis
mahasiswa yang bekerja karena mereka mempunyai kewajiban untuk membayar
beberapa tagihan, entah itu cicilan atau biaya kebutuhan sehari-hari. Ada juga sebagian
mahasiswa yang memang mempunyai masalah dengan biaya kuliahnya, hal ini membuat
mereka berusaha meringankan beban orang
tua dengan bekerja. Namun ada juga mahasiswa yang bekerja dengan alasan ingin
belajar mandiri atau sekedar mencari tambahan uang saku seiring kebutuhan hidup
yang semakin meningkat.
Kedua, pekerja yang kuliah. Memang ada sebagian
orang yang setelah tamat SMA memutuskan untuk bekerja lebih dulu sebelum ia
melanjutkan untuk kuliah. Alasan ekonomi juga merupakan factor utama yang
menyebabkan hal ini terjadi. Orang-orang seperti ini memilih untuk menunda
waktu kuliahnya karena ingin mengumpulkan pundi-pundi rupiah, hingga akhirnya
merasa cukup dan kembali melanjutkan studinya di bangku kuliah.
Berbeda dengan para pekerja yang baru tamat SMA, ada juga beberapa orang yang memang sudah bekerja pada perusahaan besar, sebagai PNS, dan pekerjaan lainnya yang memutuskan untu kembali kuliah. Alasannya cukup beragam, ada yang ingin menambah gelar atau title di belakang nama, ada juga yang beraslasan untuk memperbaiki karir, naik pangkat, naik tunjangan, naik pendapatan. Pekerja seperti ini cenderung mengikuti kuliah hanya sebagai formalitas untuk memenuhi alasan-alasannya.
Apapun alasannya, sah-sah saja dan tidak ada yang
melarang seseorang untuk kuliah sambil bekerja. Namun, yang perlu
dipertimbangkan adalah tetap memprioritaskan kuliah pada prioritas utama. Hal
ini kadang menjadi masalah karena kuliah sebagai prioritas utama bergeser
posisinya menjadi prioritas kedua setelah pekerjaan. Sehingga banyak dijumpai
pada kasus-kasus tertentu, kuliah menjadi “keteteran” atau terlantar karena
mahasiswa keasyikan bekerja, sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya dan tidak
mampu mengatur waktu dengan baik.
Berbicara tentang bagaimana me-manage waktu
dengan baik, sangat berkaitan dengan tipe pekerjaan yang dipilih. Apakah fulltime, parttime, atau freelance? Fulltime mengharuskan
mahasiswa untuk bekerja dalam jadwal waktu yang pasti, atau lebih dikenal
dengan istilah “jam kantor”. Untuk tipe pekerjaan seperti ini disarankan kepada
mahasiswa untuk memilih program kuliah ekstensi kelas malam, karena program ini
akan lebih memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk melaksanakan kedua
aktifitas tersebut dengan lebih teratur, siang untuk bekerja dan malam untuk
kuliah.
Tipe berikutnya adalah parttime dan shift work. Berbeda
dengan fulltime, tipe pekerjaan ini
mempunyai jadwal kerja tidak menentu, bisa diwaktu siang ataupun malam,
tergantung jadwal kerja. Untuk tipe pekerjaan seperti ini, negosiasi dengan
atasan akan membantu dalam upaya mencari titik temu antara jadwal kerja dan
jadwal kuliah agar tidak saling bentrok. Kerjasama individual dengan rekan
kerja atau lebih dikenal dengan istilah “tukeran shift” juga merupakan sebuah
solusi untuk mendapatkan jadwal kerja yang lebih fleksibel. Sedangkan untuk
tipe freelance akan lebih memberikan keleluasaan waktu bagi mahasiswa, karena
tipe pekerjaan ini tidak mengikat. Sehingga mahasiswa lebih bebas menentukan
waktu, kapan harus bekerja dan kapan harus kuliah.
Pada akhirnya apapun tipe pekerjaan dan motifnya, management waktu yang baik adalah sangat berperan. Bagaimana kita bisa menselaraskan kedua aktivitas tersebut “Kuliah Lancar, Kerja jalan”. Tidak kalah pentingnya ialah keseriusan dan komitmen untuk menempatkan keduanya dalam skala prioritas yang sama. Sangatlah penting untuk menimbang pro dan kontra sebelum memilih bekerja sambil kuliah. Kamu juga harus memahami pengorbanan yang harus kamu buat, dan berhati-hatilah agar tidak membuat jadwal kuliah bersamaan dengan waktu kerja. Satu hal yang juga perlu kamu jadwalkan adalah, waktu relaksasi atau refreshing. Setelah berkutat berhari-hari dengan pekerjaan dan tugas-tugas kuliah, kamu harus merefresh pikiran dan tubuh kita agar tetap terjaga konsistensinya. Kuliah sambil bekerja, kenapa tidak? (Gun)
.
2 komentar:
saya juga kuliah sambil kerja
memang repot sekali
izin share ya
Apa di jurusan tehknik sipil bisa kuliah malam????
Posting Komentar