Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi (SMFE) UNHI mengadakan
seminar kewirausahaan pada hari sabtu, 15 desember 2012 kemarin yang bertempat di Aula lantai III
Gedung Rektorat UNHI Denpasar. Seminar ini mengambil tema Public Speaking As a
Prospective Business Orientation. dan mengundang tiga narasumber
sebagai pembicara, pertama Dr.A.A.Ngurah Gede Sadiartha, S.E, MM (Dosen
Fakultas ekonomi & Wakil Rektor II UNHI), yang kedua pakar public speaking
Putu Suprapti Santy Sastra,S.H dan yang terakhir adalah pengusaha oleh- oleh
khas bali Gusti Ngurah Anom. Seminar ini dilaksanakan karena kemampuan Public Speaking bagi seorang wirausaha dalam menjalankan
usaha sangatlah penting, agar mampu menyampaiakan gagasan atau ide ke hadapan
umum dengan baik.
Kita harus mampu berbicara dengan baik di depan umum, bukan hanya sekedar berbicara, tetapi dia mampu juga menyampaikan ide, pesan, gagasan untuk bisa diterima oleh orang lain” ungkap bapak Gede Sadiartha dalam pemaparannya mengenai public speaking. Untuk menyampaiakan sesuatu ke hadapan publik, diperlukan percaya diri. Ketika sudah percaya diri semua hal yang ingin disampaikan akan tersampaikan dengan baik, gagasan dan pesan akan mampu diterima dan dipahami, serta ide yang sudah kita miliki akan mudah di sampaikan. Percaya diri dapat di tingkatkan secara bertahap dengan latihan berbicara di depan umum, mulai dari hal kecil seperti berbicara di depan kelas, sampai berbicara di dalam forum yang besar seperti seminar.
Lalu, apa saja yang diperlukan ketika berbicara di depan public? menurut bu Santy Sastra yang juga pendiri yayasan Santy Sastra Production, ada tiga hal yaitu pertama keinginan untuk berbicara didepan publik, ketekunan dalam melatih diri, karena kemampuan berbicara didepan publik tidak digunakan hanya sekali saja, kemudian hal yang penting adalah persiapan diri. Bu Santy Sastra memberikan wawasan mengenai persiapan diri, dalam hal visual seperti cara berpakaian, cara berdiri, bahasa tubuh, bahasa mata serta ekspresi. Mengenai suara, cara berbicara, baik itu artikulasi, intonasi, kecepatan serta kekuatan saat berbicara.
Kita harus mampu berbicara dengan baik di depan umum, bukan hanya sekedar berbicara, tetapi dia mampu juga menyampaikan ide, pesan, gagasan untuk bisa diterima oleh orang lain” ungkap bapak Gede Sadiartha dalam pemaparannya mengenai public speaking. Untuk menyampaiakan sesuatu ke hadapan publik, diperlukan percaya diri. Ketika sudah percaya diri semua hal yang ingin disampaikan akan tersampaikan dengan baik, gagasan dan pesan akan mampu diterima dan dipahami, serta ide yang sudah kita miliki akan mudah di sampaikan. Percaya diri dapat di tingkatkan secara bertahap dengan latihan berbicara di depan umum, mulai dari hal kecil seperti berbicara di depan kelas, sampai berbicara di dalam forum yang besar seperti seminar.
Lalu, apa saja yang diperlukan ketika berbicara di depan public? menurut bu Santy Sastra yang juga pendiri yayasan Santy Sastra Production, ada tiga hal yaitu pertama keinginan untuk berbicara didepan publik, ketekunan dalam melatih diri, karena kemampuan berbicara didepan publik tidak digunakan hanya sekali saja, kemudian hal yang penting adalah persiapan diri. Bu Santy Sastra memberikan wawasan mengenai persiapan diri, dalam hal visual seperti cara berpakaian, cara berdiri, bahasa tubuh, bahasa mata serta ekspresi. Mengenai suara, cara berbicara, baik itu artikulasi, intonasi, kecepatan serta kekuatan saat berbicara.
Selanjutnya adalah persiapan verbal, yang dimaksud adalah
persiapan kata-kata yang akan diucapkan, termasuk kata-kata yang harus
dihindari. Bagaimana menjadi public speaker yang disukai, bu Santy juga membagi
wawasannya mengenai hal tersebut, diantaranya public speaker perlu mempunyai
pengetahuan dan pengalaman yang luas, bersikap rendah hati dan bersahabat serta
memiliki kemampuan bekerja sama.
Pada seminar tersebut juga diberikan cerita pengalaman dan perjalanan hidup salah satu pengusaha yakni bapak Gusti Ngurah Anom yang akrab disapa Pak Cok. Beliau berbagi cerita pengalaman hidupnya, mulai dari pendidikannya, bagaimana Pak Cok tak tamat SMA karena permasalahan ekonomi. Latar belakang yang kurang mampu membuat beliau berusaha dengan tekun, bekerja keras sehingga menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini. Krisna Oleh-oleh Khas Bali adalah bukti nyata kesuksesannya. Pak cok mengungkapkan untuk menjadi seorang pengusaha yang diperlukan adalah kerja keras dan kejujuran. Jangan cepat putus asa, kita harus selalu bekerja keras agar usaha kita semakin maju dan berkembang ke depannya
Pak Cok mengawali perjalanan panjang karir usahanya dengan menjadi tukang cuci mobil,kemudian bekerja di bidang konveksi, hingga akhirnya mendapat keterampilan dan pengetahuan di bidang konveksi. Perekonomian beliau kemudian menanjak, dengan membuka usaha Cok Konveksi bekerja sama dengan pemilik UD.Sidartha. Setelah mendapat ijin untuk menjalankan usaha secara mandiri, pak Cok kemudian mengawali usaha bisnisnya dengan membuka Krisna Oleh-oleh Khas Bali. Hingga saat ini sudah berkembang ke bisnis kuliner dan otomotif. Panutan bagi calon pengusaha muda, yang ingin berwirausaha.
Melalui seminar ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai Teknik Public Speaking serta wawasan mengenai kewirausahaan. Selain itu materi dalam seminar ini agar mampu menjadi bekal bagi generasi muda, baik yang sudah mempunyai usaha dan sudah berjalan atau yang akan membangun usaha kedepannya. Selanjutnya adalah kerja keras dan kejujuran dari generasi muda untuk memajukan usaha yang dijalankannya. Selamat berwirausaha. (eko)
Pada seminar tersebut juga diberikan cerita pengalaman dan perjalanan hidup salah satu pengusaha yakni bapak Gusti Ngurah Anom yang akrab disapa Pak Cok. Beliau berbagi cerita pengalaman hidupnya, mulai dari pendidikannya, bagaimana Pak Cok tak tamat SMA karena permasalahan ekonomi. Latar belakang yang kurang mampu membuat beliau berusaha dengan tekun, bekerja keras sehingga menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini. Krisna Oleh-oleh Khas Bali adalah bukti nyata kesuksesannya. Pak cok mengungkapkan untuk menjadi seorang pengusaha yang diperlukan adalah kerja keras dan kejujuran. Jangan cepat putus asa, kita harus selalu bekerja keras agar usaha kita semakin maju dan berkembang ke depannya
Pak Cok mengawali perjalanan panjang karir usahanya dengan menjadi tukang cuci mobil,kemudian bekerja di bidang konveksi, hingga akhirnya mendapat keterampilan dan pengetahuan di bidang konveksi. Perekonomian beliau kemudian menanjak, dengan membuka usaha Cok Konveksi bekerja sama dengan pemilik UD.Sidartha. Setelah mendapat ijin untuk menjalankan usaha secara mandiri, pak Cok kemudian mengawali usaha bisnisnya dengan membuka Krisna Oleh-oleh Khas Bali. Hingga saat ini sudah berkembang ke bisnis kuliner dan otomotif. Panutan bagi calon pengusaha muda, yang ingin berwirausaha.
Melalui seminar ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai Teknik Public Speaking serta wawasan mengenai kewirausahaan. Selain itu materi dalam seminar ini agar mampu menjadi bekal bagi generasi muda, baik yang sudah mempunyai usaha dan sudah berjalan atau yang akan membangun usaha kedepannya. Selanjutnya adalah kerja keras dan kejujuran dari generasi muda untuk memajukan usaha yang dijalankannya. Selamat berwirausaha. (eko)
0 komentar:
Posting Komentar