Situs online mulai dikenal pada tahun 1972 sampai
sekarang. Mulai yang masih sederhana sampai canggih seperti saat ini. Tidak ada
salahnya kita untuk memanfaatkan kemudahan yang sudah tersedia. Begitu
juga dengan kita sebagai mahasiswa yang sering berkutat di lingkungan kampus
yang sudah berteman akrab dengan email, blog, tweeter, facebook dan lain-lain.
Sekarang ini ada yang baru dari kampus kita yaitu
Sistem Informasi Akademik Online untuk Mahasiswa dan dosen UNHI. Misalnya
layanan online untuk mahasiswa seperti pengisian KRS (Kartu Rencan Studi)
online, Melihat dan menampilkan informasi nilai mahasiswa pada KHS (Kartu Hasil
Studi), serta menampilkan transkrip nilai. Hal ini memberikan kemudahan untuk
kita semua khususnya mahasiswa UNHI. bagi kawan
kawan yang mau mengetahui mengenai Sistem Informasi Akademik (SIA)
termasuk juga cara mengisi KRS online UNHI,
silahkan kunjungi link berikut
http://unhi.ac.id/file/PANDUAN%20SISTEM%20INFORMASI%20AKADEMIK%20UNIVERSITAS%20HINDU%20INDONESIA.pdf
Berbicara KRS Online, pastinya ada banyak tanggapan
dan sudut pandang yang berbeda pada tiap Mahasiswa dan Dosen di UNHI. Ada yang
berpendapat KRS Online itu ribet dan ngeselin, ada juga yang mengemukakan bahwa
KRS Online itu tidak perlu ada, karena masih belum dimengerti dan sulit untuk
dipahami lebih praktis KRS Manual. Ada pula yang mengatakan bahwa KRS Online
itu bagus, bikin kita tidak gaptek (gagap teknologi) dan tidak
ketinggalan jaman. Terlepas dari berbagai pendapat mahasiswa mengenai KRS
online, yang lebih mencengangkan adalah tidak semua dosen mengetahui tata cara
dan prosedur pengisisan KRS online ini.
Banyak pro-kontra mengiringi perjalanan KRS Online di
UNHI. Namun KRS Online adalah KRS yang sudah di terapkan di sebagian besar
kampus Di Indonesia, UNHI baru saja mengaplikasikan KRS Online ini sekarang.
Tidak heran banyak mahasiswa dan dosen yang masih kurang memahami atau bahkan
belum mengetahui apa itu KRS Online. Realita yang terjadi mahasiswa UNHI
kebanyakan bingung dan tak mengerti apa itu KRS Online. Tapi hal itu seharusnya
bukan menjadi momok yang menakutkan, apabila kita menerapkan KRS Online secara baik
dan tepat dari Informasi yang benar, maka kesalahan dari pengisian KRS Online
itu bisa di minimalisir.
Dalam
masa-masa peralihan dari KRS manual ke KRS Online UNHI disamping
mengadakan sosialisasi dan Informasi seharusnya pihak kampus memberlakukan
kebijakan mengisi KRS Manual terlebih dahulu dan dilanjutkan ke KRS Online. Hal
ini bertujuan agar mahasiswa tidak kebingungan dan bisa mengisi di KRS Online
dengan panduan yang sudah ada di KRS Manual tentang mata Kuliah yang
ditempuh dan SKS yang di ambil. Apakah hal ini membuat mahasiswa menjadi
bingung? Jawabannya tergantung dari mahasiswa itu sendiri, hal terpentingnya
adalah KRS Online bertujuan mulia yaitu untuk memudahkan mahasiswa untuk
mengisi KRS, melihat nilai dan semua yang ada di lingkungan kampus. Selain itu
mahasiswa juga bisa menyampaikan kritik dan sarannya.
Dari rentetan masalah dan kesalahan yang dihadapi baik
dari Sistem ataupun Mahasiswanya, tapi setidaknya kita patut bersyukur, kampus
kita ada di satu tingkat lebih maju lagi. Ke depannya jelas masih perlu
dilakukan pembenahan-pembenahan untuk penyempurnaan Sistem Informasi Akademik
(SIA) khusunya pengisian KRS online. Baik dari pihak kampus sendiri yang lebih
aktif memberikan sosialisasi penggunaan serta tata cara pengisian KRS online,
begitu juga mahasiswa yang harus belajar beradaptasi menggunakan system KRS
online. Jika kedua hal ini bisa terealisasi, maka akan berpengaruh pada
pembangunan UNHI kearah yang lebih baik di masa depan. (Gun)
2 komentar:
Om swastyastu maf saya mau tanya saya kan sdh melakukanpmbayaran registrasi di bank BNI tp status blum aktf saat saya buka sia online unhi untuk mnyusun KRS mnta pnjelasannya SUKSMA
jumlah mahasiswa unhi sistem informasi benar kosong ya?
Posting Komentar