Hari Jumat kemarin
(10/01/14), Komando Resimen Mahasiswa (Menwa) Ugracena satuan D-903/Pasung
Grigis Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar mengadakan Apel Angkatan
Baru (Akbar). Apel Akbar yang dilaksanakan di Lapangan UNHI Denpasar ini dilakukan
dalam rangka penyerahan anggota Menwa Angkatan XXVIII dari Ugracena kepada UNHI
Denpasar. Acara ini dihadiri oleh staff komando Menwa, Menwa dari seluruh Bali,
dan segenap civitas akademika UNHI Denpasar.
Apel Akbar dilaksanakan atas 3 dasar yaitu yang
pertama, surat keputusan bersama Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan
Nasional, Menteri Dalam Negeri dan Otomoni Daerah Nomor: 14/M/KB/2000, Nomor:
U/KB/2000 dan Nomor: 39 A Tahun 2000, tentang Pembinaan dan Pemberdayaan
Resimen Mahasiswa. Yang kedua, surat keputusan No: 311/SKP/UNHI/V/2013 tentang
kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Menwa Satuan D-903/Pasung Grigis
UNHI Denpasar periode 2013-2014. Yang ketiga, hasil rapat Komandan satuan
beserta Staf tanggal 2 Januari 2014, tentang Apel Akbar dan Lapantrapos Satuan
D-903/Pasung Grigis UNHI Denpasar 2013-2014.
Apel Akbar ini wajib diadakan oleh masing-masing
Menwa Satuan tiap tahun walaupun sempat tidak terlaksana pada tahun sebelumnya.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Ni Kadek Maydayanti selaku Komandan Satuan
(Dansat) Menwa UNHI Denpasar bahwa Apel Akbar ini dilakukan kembali agar sistem
Menwa dapat diperbaiki dari sebelumnya. “Apel Akbar kali ini dapat dilaksanakan
setelah anggota Menwa Angkatan XXVIII ini lulus dari Pra Pendidikan Latihan Dasar
Kemiliteran (PRADIKLATSARMIL), Pendidikan Latihan Dasar Kemiliteran (DIKLATSARMIL),
dan PEMBARETAN. Apel Akbar ini juga sebagai simbolis penyerahan anggota Menwa
Angkatan XXVIII dari Komandan Menwa (Danmenwa) Ugracena kepada Rektor UNHI
Denpasar yang sebelumnya masih milik Ugracena se-Bali. Jadi, Apel Akbar ini
dilakukan untuk mengikuti sistem Menwa yang sudah semestinya,” jelas perempuan
berumur 20 tahun ini.
Dengan bergabungnya 11 anggota Menwa Angkatan XXVIII
ini, jumlah keseluruhan Menwa UNHI menjadi 32 anggota. Dalam Apel Akbar ini 11
anggota tersebut resmi diserahkan kepada UNHI namun mereka belum resmi menjadi
Menwa UNHI itu sendiri. “Masih ada tradisi yang harus mereka lewati untuk
menjadi Menwa UNHI secara resmi yaitu Latihan Pemantapan dan Tradisi Pemoskoan
(Lapantrapos). Lapantrapos ini akan dibuka pada hari Sabtu tanggal 11 Januari
2014 dan akan berlangsung selama 3 hari sampai mendapatkan Brevet satuan untuk
dikatakan resmi menjadi Menwa UNHI,” papar mahasiswi Fakultas Teknik ini.
Walaupun terlambat setengah jam dari waktu awal yang
ditentukan, namun acara berlangsung khidmat dan berjalan sesuai dengan susunan
upacara yang telah dibuat sebelumnya. Acara ini dihadiri oleh Staff Komandan
Menwa seperti Wakil Komandan Menwa (Wadanmenwa) Ugracena Bali; seluruh Menwa di
Bali seperti Menwa Undiknas, Menwa IKIP-PGRI, Menwa UNUD, Menwa IHDN, dan
lainnya; serta segenap civitas akademika UNHI Denpasar seperti Pembina UKM
Menwa Ugracena D-903/Pasung Grigis UNHI Denpasar, Wakil Rektor III UNHI
Denpasar, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNHI Denpasar, beberapa Senat
Mahasiswa UNHI Denpasar.
Apel Akbar ini memang sengaja dipilih untuk
dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2014 atas dasar rapat Komandan satuan
beserta staffnya tanggal 2 Januari 2014. “Kami memilih hari Jumat yang
merupakan hari efektif dalam hal perkuliahan dengan tujuan agar mahasiswa UNHI
Denpasar juga mengetahui apa itu Menwa sebenarnya beserta jumlah Menwa saat ini
walaupun kami sayangkan anggota Menwa UNHI Denpasar tidak semuanya yang bisa
hadir,” jelasnya.
Pada akhir acara mereka menampilkan acara tambahan
yaitu Bela Diri Militer (BDM). “Di Menwa kami juga belajar bela diri walaupun
yang ditampilkan dalam acara Apel Akbar ini masih dasar-dasarnya saja. BDM sendiri
kami tampilkan hanya untuk selingan saja agar suasana tidak terlalu tegang,”
ungkap mahasiswi prodi Teknik Planologi ini.
“Menurut saya acara hari ini luar biasa dan sukses.
Menwa saya lihat semakin kompak dan solid pada acara Apel Akbar ini. Memang
banyak kekurangan namun hal tersebut akan kami jadikan pembelajaran untuk ke
depannya. Ya, semoga ke depannya anggota Menwa semakin banyak, lebih kompak dan
solid serta semakin memperlihatkan eksistensinya di kampus. Tunjukkan bahwa
Menwa tidak hanya sangar di mata mahasiswa, tapi kita juga bisa berprestasi dan
aktif seperti UKM yang lainnya. Seperti semboyan Menwa yaitu Widya Castrena Dharma Sidha yang artinya
penyempurnaan ilmu pengetahuan dengan ilmu keprajuritan. Begitulah yang akan
kami terapkan sebagai seorang menwa,” tambahnya. (yun/rin)
0 komentar:
Posting Komentar