Bali
Animal Walfare association (BAWA) bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) UNHI mengadakan kuliah umum bagi mahasiswa dengan tema “Kesejahteraan
Hewan Menurut Perspektif Agama Hindu” pada hari jumat, 19 April 2013 kemarin
yang bertempat di Aula Rektorat lantai 3 UNHI. Hal ini bertujuan untuk mengajak
mahasiswa Bali agar lebih peduli terhadap hewan. Pada kesempatan kali ini BAWA mengundang
Ida Pedande Gede Made Gunung dan Dr.Nanditha Krishna (pakar Hindu di India)
sebagai pembicara. Hal ini merupakan salah satu bentuk kepedulian BAWA terhadap
kesejahteraan hewan khususnya di Bali di antaranya selain memberikan perawatan
medis, memberi tempat tinggal atau menampung hewan tak bermajikan hingga ada
yang mauengadopsi hewan tersebut, dan memberikan makanan dijalan pada
anjing-anjing terlantar.
Hewan
peliharaan merupakan hewan yang dipelihara oleh manusia dan tidak sering hewan
peliharaan ini sekaligus menjadi sahabat manusia itu sendiri. Berbeda dengan
hewan ternak yang fungsinya sebagai kepentingan ekonomi. Hewan peliharaan
biasanya memiliki karakter yang setia pada majikannya atau memiliki penampilan
yang lucu dan unik. Secara teori seseorang dapat memelihara hewan apapun sebagai
hewan peliharaannya, namun nyatanya banyak kita jumpai hanya beberapa spesies
yang diminati dan dipelihara oleh manusia, seperti anjing, kucing, burung atau
ikan. Banyak pula film-film yang mengangkat kisah kesetiaan dan kelucuan antara
majikan dan hewan peliharaannya, yang mungkin setelah kita menonton film
tersebut kita akan tertarik untuk memiliki hewan peliharaan seperti di tokoh
cerita.
Di
Bali sendiri banyak masyarakat yang memelihara anjing kintamani sebagai hewan
peliharaan, selain melestarikan hewan lokal Bali, anjing kintamani terkenal
dengan genetiknya yang paling kaya di dunia dan anjing kintamani ini juga merupakan
nenek moyang dari anjing proto. selain itu ada kalimat yang menyatakan bahwa
"bali bukan sebuah surga tanpa kehadiran anjing-anjingnya". maka dari
itu di daerah ubud, bali di dirikannya sebuah lembaga swadaya masyarakat yang
bernama BAWA "Bali Animal Welfare Association" salah satu gerakan
perlindungan terhadap hewan-hewan khususnya anjing yang berada di Bali, yang
bertujuan untuk mengurangi penderitaan hewan-hewan yang tidak memiliki
majikan/hidup di jalanan, mengendalikan populasi dan meningkatkan kesehatan
hewan di Bali serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesejahteraan
hewan.
Hewan
memiliki kedudukan tinggi dalam ajaran agama Hindu, di berbagai kitab agama
hindu, hewan digambarkan sebagai sahabat setia para dewa dan guru bagi manusia. Penganut agama Hindu di ajarkan untuk menjaga hewannya dengan baik, karena
melindungi hewan merupakan karma. Namun, pada kenyataanya banyak didapati hewan
terlantar dan dianiaya di berbagai tempat di Bali dan hal ini tidak
mencerminkan nilai-nilai agama Hindu. Berangkat dari keprihatinan, BAWA
melakukan program edukasi bagi masyarakat di Bali "kami harap mahasiswa di
Bali sebagai anak muda yang terpelajar dapat membantu kami memotivasi
masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap hewan" ungkap Janice Girardi
direktur BAWA. Setiap bulannya BAWA menerima 250 laporan khusus hewan sakit,
terlantar dan dianiaya.
“Mengapa
anjing begitu spesial?” menurut Dr.nanditha krishna, seorang direktur The C.P.
Ramaswami Aiyar Foundation Chennai, India yang juga menjadi narasumber di
perkuliahan umum ini mengungkapkan bahwa anjing begitu dispesialkan karena
anjing merupakan teman dan sahabat yang setia, penjaga rumah dan lingkungan,
pembantu petani, pemandu dan terapis untuk fisik, mental dan emosi, dan anjing
merupakan limpahan kasih sayang.
Sementara
itu, Ida Pedande Gede Made Gunung mengungkapkan bahwa meditasi akan membawa
manusia pada pengabdian pada Tuhan, cinta sesama dan kasihan pada lingkungan. Menurut penuturan beliau, adanya otonan di Bali merupakan salah satu simbol kasih sayang
dan saling menyayangi sebagai salah satu bentuk memanusiakan alam dan
lingkungan. Untuk dapat melakoni hidup dengan melestarikan hewan, maka kita
mulai dari melestarikan diri kita sendiri. Bukan hanya dengan hewan saja,
pelestarian seharusnya di lakukan pada lingkungan, alam, dan diri kita sendiri.
(NJ)
0 komentar:
Posting Komentar