Pada hari Jumat (29/11/13), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar mengadakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) dalam rangka program kerja (PROKER) BEM periode 2013/2014. Kegiatan yang diadakan selama 3 hari 2 malam ini diselenggarakan di Asrham Gandhi Puri Klungkung. Acara ini dibuka oleh Bapak Drs. Ida Bagus Suatama M.Si selaku perwakilan Rektor yang pada kesempatan tersebut berhalangan untuk hadir.
Kegiatan
dengan tema “Bangkitkan Potensi Kepemimpinan dalam Diri untuk Melahirkan
Pemimpin Muda yang Berkualitas” ini diikuti oleh 54 orang peserta dari 68 orang
yang mendaftar. Ni Wayan Evayani selaku ketua panitia dalam acara ini menyatakan
bahwa walaupun belum mencapai target yang diharapkan yaitu 100 orang peserta,
namun ia cukup puas karena ada peningkatan jumlah peserta dari tahun lalu yang
hanya diikuti oleh 30 orang peserta saja.
“Memang
rencana awal kami menargetkan peserta yang ikut sebanyak 100 orang namun tidak
tercapainya target tersebut dapat kami jadikan evaluasi untuk kegiatan tahun
depan. Kami akan mencari tahu apa saja yang kurang dan perlu diperbaiki
sehingga tahun depan acara ini bisa berjalan dengan lebih baik lagi,” tuturnya.
Pada
acara ini dihadirkan beberapa pembicara untuk mengisi materi bagi para peserta,
di antaranya yaitu I K. Satria S.Ag yang membawakan tentang Metode dan Tehnik Diskusi,
Ni Putu Era Sukmayanti yang membawakan tentang Dasar-Dasar Kepemimpinan, Ni
Putu Hery Susanti yang membawakan tentang Tehnik Penyusunan Proposal dan Surat,
I Gusti Ngurah Made Wira Dharma Putra dan I Putu Agus Saskara yang membawakan
tentang Manajemen Aksi dan Propaganda, Drs. I GM Jaya Serataberana M.Si yang
membawakan tentang Manajemen Konflik, serta Pande Nyoman Taman Bali yang
membawakan tentang Sejarah Pergerakan dan Dinamika Mahasiswa.
Selain
kegiatan diskusi, pada acara LKMM-TD ini juga diisi dengan kegiatan Yoga
Namaskara, test, kuis, debat kelompok, malam keakraban, tracking, outbond, dan
lain-lainnya. Acara LKMM-TD ini bertujuan untuk membentuk dan menyiapkan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam menyongsong perubahan-perubahan yang
terjadi di masyarakat serta melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang berdedikasi
dan berkepribadian dalam menyiapkan pengurus-pengurus organisasi kemahasiswaan
(ORKEMAS).
“Mahasiswa
sebagai agen of change merupakan
calon pemimpin yang diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih baik untuk
bangsa, perubahan zaman harus diikuti oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Sekarang ini
mahasiswa cenderung kurang begitu menyadari peran mereka sebagai mahasiswa. Hal
ini disebabkan kebanyakan dari mereka berorientasi terhadap kewajiban utama
yaitu kuliah tanpa memperdulikan peran lainnya yang sebenarnya tidak kalah
pentingnya yaitu berorganisasi,” jelas perempuan kelahiran Tabanan ini.
“Oleh
karena itu, pengkaderan pada orkemas khususnya di UNHI Denpasar sangat
diperlukan untuk memperbaiki pergerakan sebuah organisasi di lingkungan UNHI
Denpasar. Maka berkaitan dengan hal tersebut maka BEM UNHI melaksanakan acara
ini, yang di dalam kegiatannya peserta akan dilatih di bidang keorganisasian
dan kemasyarakatan. Dengan adanya acara LKMM-TD ini diharapkan akan melahirkan
mahasiswa atau calon pemimpin yang berkualitas, seorang pemimpin yang bisa
menjadi agen perubahan bagi bangsa,” tambah mahasiswi fakultas ekonomi ini.
peserta laki-laki mandi di sungai |
“Pihak
panitia memang sudah tahu bahwa di tempat tersebut sedang krisis air, namun kami
sudah mengupayakan untuk membeli air sebagai solusinya. Tetapi pada saat acara
berlangsung, terjadi keterlambatan pasokan air dari pihak PDAM yang tentu
saja tidak kami harapkan,” konfirmasi mahasiswi program studi (prodi) akuntansi
ini.
Banyak Keluhan
Banyak Keluhan
Banyak
keluhan dari peserta LKMM-TD yang merasa kurang nyaman melakukan kegiatan di
Asrham Gandhi ini. Mulai dari bus yang sempat salah jalan ketika menuju ke
lokasi tersebut. Evayani mengkonfirmasi kembali hal ini terjadi karena sopir
bus awalnya sudah mengatakan bahwa ia tahu jalan menuju ke lokasi namun
ternyata itu jalan menuju ke Asrham yang lainnya. Sedangkan panitia yang ada di
bus kebetulan kurang paham akan jalan menuju ke Asrham Gandhi.
Peserta
laki-laki juga merasa mendapat perlakuan yang berbeda karena kamar untuk
laki-laki kurang memadai dibandingkan dengan kamar untuk perempuan. Kamar untuk
laki-laki dijadikan tempat berlangsungnya acara dan malamnya dijadikan tempat
tidur. Mereka kecewa karena kamar mereka tidak memadai seperti kamar peserta
perempuan.
Selain itu, beberapa acara yang sudah dijadwalkan sejak awal terpaksa harus diundur dan dibatalkan. Peserta juga mengeluhkan masalah sarapan yang minim dan bisa dibilang kurang cukup untuk mengisi perut di pagi hari. “Panitia sudah mengupayakan yang terbaik namun tetap ada keterbatasan yang kami miliki. Segala kekurangan dari kegiatan ini kami jadikan pembelajaran dan menjadi tolak ukur untuk kegiatan berikutnya,” ungkap perempuan berumur 19 tahun ini.
Pada
akhir acara ditentukan pemenang dengan beberapa kategori yaitu Ida Bagus
Anom Suwiryantha sebagai peserta
terfavorit, Dewa Ngakan Putu Gede Darmadi sebagai peserta terkomunikatif, kelompok
3 sebagai pemenang lomba pipa air, kelompok 2 sebagai pemenang lomba voli air
dan kelompok terfavorit. Kategori pemenang ini dinilai dari pemenang lomba,
keaktifan serta tingkah laku, dan pemahaman akan materi yang ditangkap
masing-masing peserta.
Perlu Evaluasi ke Depan
Secara keseluruhan, Evayani mengaku sudah cukup puas dengan kelancaran acara LKMM-TD ini. Walaupun masih banyak kekurangan di dalam pelaksanaannya, namun ia bersyukur acara ini berakhir dengan cukup sukses. “Saya juga berterima kasih kepada semua panitia yang sudah bekerja keras dalam melancarkan seluruh rangkaian acara ini. Tanpa kalian acara ini tidak akan berjalan dengan baik. Harapan untuk ke depannya, agar kegiatan seperti ini dapat berjalan lebih baik lagi dan kami dapat belajar dari segala kekurangan sebelumnya,” harapnya.
I Made Mas Semara Geni juga mengungkapkan bahwa ia sebagai peserta merasakan manfaat yang begitu besar karena potensi sosial pribadi peserta ditingkatkan dengan pelatihan-pelatihan yang menarik dan bermanfaat untuk pembinaan dan mengatur diri. “Namun saya menyayangkan ketika kakak BEM menyinggung salah satu teman peserta sampai-sampai mentalnya drop. Saya rasa mereka masih terlalu emosi dan tidak menerima kenyataan bahwa kita masih anggota baru dan belum berpengalaman. Jika memang salah, mungkin bisa diberitahu dengan baik-baik,” ungkapnya.
Dewa Ngakan Putu Gede Darmadi atau biasa disapa Dewa mengungkapkan bahwa dari acara ini, ia mendapatkan ilmu baru tentang kepemimpinan dan belajar kekompakan dalam berorganisasi serta mendapatkan teman baru. “Pesan saya, sarana prasarananya agak kurang tapi secara keseluruhan sudah bagus,” pesannya.
Dari semua keterbatasan tersebut, kita juga jangan sampai melupakan bahwa banyak kenangan dan manfaat yang didapat dari acara LKMM-TD ini. Jangan sampai seperti pepatah yang mengatakan “karena nila setitik, rusak susu sebelanga” yang artinya hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya, seluruh persoalan menjadi kacau dan berantakan. Sama seperti acara LKMM-TD ini, jangan sampai hanya dengan beberapa keterbatasan yang terjadi, maka kita terus saja menyalahkan BEM selaku panitia ataupun melupakan manfaat yang banyak kita dapatkan dalam acara ini.
0 komentar:
Posting Komentar