Selasa, 22 Januari 2013

Pertanyakan Kuliah Semester 8 dan Masalah PKL, Mahasiswa Semester 8 FPAS Hearing dengan WD III.

Puluhan mahasiswa semester 8 dari Fakultas Pendidikan Agama & Seni (FPAS) Universitas Hindu Indonesia (UNHI) kemarin (22/01/2013) pagi melakukan diskusi dan hearing dengan Wakil Dekan III FPAS di halaman depan Gedung FPAS. Aksi ini dilakukan menyusul simpang siur informasi mengenai kuliah semester 8 dan juga mempertanyakan kejelasan informasi mengenai kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Dalam hearing tersebut, para mahasiswa ini mempertanyakan beberapa hal, antara lain yakni mengenai kejelasan kuliah semester 8, juga kejelasan mengenai pelaksanaan PKL. Informasi yang beredar, mahasiswa semester 8 masih mendapatkan 1 mata kuliah kepemangkuan. Hal ini dipertanyakan mahasiswa, mengapa tidak digabung ketika semester 7 yang lalu. Padahal semester 7 yang lalu hanya mendapatakan 4 mata kuliah saja.

Mata kuliah yang didapat pada semester 7 antara lain pengelolaan kelas, perencanaan pembelajaran, pengajaran remidi dan sosiologi agama. Idealnya mata kuliah pengelolaan kelas, perencanaan pembelajaran, pengajaran remidi  diberikan sebelum melakukan praktek mengajar. Jadi mahasiswa bisa mempraktekan apa yang mereka dapat di bangku kuliah saat praktek mengajar di sekolah, bukan baru diberikan pada semster 7 sedangkan mahasiswa sudah praktek mengajar pada semester sebelumnya. Hal ini mennimbulkan tanda tanya di kalangan mahasiswa.

Selain itu mahasiswa juga mempertanyakan kejelasan kegiatan PKL yang akan diadakan fakultas. Para mahasiswa banyak yang kurang setuju dengan kegiatan PKL yang rencananya akan diadakan di luar Bali ini. Alasannyapun beragam, mulai dari urgensi pelaksanaannya, mahasiswa sudah melakukan praktek mengajar ke sekolah juga melakukan Kuliah Kejra Nyata (KKN) selama 52 hari. Lalu sekarang lagi melaksanakan kegiatan PKL. Pemilihan tempat PKL yang jauh dan masalah biaya yang harus dikeluarkan juga banyak dikeluhkan. 

Masalah waktu juga menjadi alasan atau factor utama mahasiswa menolak kegiatan PKL ini dilakukan di luar Bali. Hal ini sebagian besar diutarakan oleh mahasiswa kelas sore yang sebagian besar bekerja. Ketika mahasiswa yang bekerja mengikuti kegiatan PKL secara otomatis berarti mahasiswa tersebut harus meninggalkan pekerjaannya. Hal ini sangat ditentukan oleh tempat kerja masing-masing, apakah memberikan ijin atau tidak. Padahal kita ketahui bersama bahwa mahasiswa yang bekerja mengumpulkan uang membantu orang tua untuk membiayai kuliahnya sendiri.

Pada kesempatan tersebut Drs. I Made Nada Atmaja, M.Si selaku Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan FPAS ini menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa prihal kejelasan kuliah semester 8 dan kegiatan PKL. “Untuk masalah kuliah semester 8 tidak ada lagi kuliah teori, hanya tinggal PKL, sedangkan untuk masalah pembayaran biaya kuliah lainnya itu bukan kapasitas saya menjawab, silahkan langsung tanyakan langsung kepada Wakil Dekan (WD) II bidang keuangan” ujarnya 

Dosen yang akrab dipanggil Pak Nada ini menambahkan untuk masalah PKL itu sudah ada di kurikulum jadi wajib dilaksanakan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar S1. Awalnya sesuai rencana kegiatan PKL akan dilaksanakan pada akhir januari atau awal februari, tapi karena melihat reaksi mahasiswa tentang rencana PKL ini, selain itu karena cuaca yang kurang bersahabat sementara waktu pelaksanaan PKL diundur kira-kira sampai bulan maret atau april.

Di akhir acara hearing tersebut mahasiswa menyampaikan aspirasinya agar pihak fakultas mengkaji ulang rencana kegiatan PKL ke luar Bali, mahasiswa juga mendesak agar kegiatan PKL dilaksanakan di Bali saja. Hal ini akan lebih efektif dan efisien, baik dari segi waktu juga biaya.. WD III FPAS berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa tersebut kepada pihak fakultas, untuk kemudian membahasnya bersama segenap jajaran fakultas. (Gun)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting