Kamis, 03 Januari 2013

Denpasar Festival ke-V Berlangsung Meriah dan Semarak

Di penghujung tahun 2012 yang lalu, kawasan Patung Catur Muka (titik nol kilometer Kota Denpasar) kembali menjadi pusat ajang tahunan Denpasar Festival ke-V yang diadakan mulai dari tanggal 28-31 Desember 2012 dengan mengambil tema "Kreta Angga Wihita" atau “Kotaku, Rumahku”. Denpasar Festival (Denfest) adalah ajang penampilan kebudayaan dan kreativitas masyarakat Kota Denpasar Dengan mengadakan festival setahun sekali di jalanan, Pemkot Denpasar ingin mengajak masyarakat Kota Denpasar untuk berinteraksi dalam menampilkan hasil-hasil kreasi terbaik mereka.

Tahun ini Denfest sangat menarik minat kalangan masyarakat, masyarakat yang datang bukan hanya berasal dari masyarakat local, melainkan juga bersaal dari wisatawan domestic maupun mancanegara. Dari ribuan pengunjung yang hadir sebagian besar masih didominasi oleh kalangan anak muda yang ingin menghabiskan atau menikmati suasana akhir tahun di tengah kota Denpasar. Banyak budaya lokal kota Denpasar yang dapat dinikmati, seperti pameran endek yang merupakan produk unggulan lokal kota Denpasar, makanan, kerajinan tangan, kreasi anak muda, dan lain-lain.

Denfest tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya bertempat di seputaran Catur Muka, dan dibagi menjadi beberapa titik diantaranya di depan Pura Jagadnata diisi stand pasar tradisional dan tanaman hias( holtikultura), di Jalan Kaliasem diisi stand Job Fair, di Jalan Gajahmada diisi stand kuliner, di jalan Veteran diisi dengan beranekaragam hasil kerajinan (Handicraft), kain, kebaya, serta pakaian adat lainnya. Lobi kantor Walikotapun tak ketinggalan dirubah menjadi tempat pameran foto. Beragamnya hiburan yang ditampilkan mulai dari fashion show, pentas kesenian dan kebudayaan, musik menambah semaraknya gelaran Denfest ini.

Di stand pasar tradisional yang ada di depan Pura Jagadnata, disana menyediakan stand makanan dan minuman tradisional, tas maupun sandal dari batik atau anyaman bambu, perhiasan perak yang berasal dari sukawati, buku-buku agama hindu, pernak-pernik khas Bali seperti kalung, gelang, cincin, kain kebaya, produk tekstil tenun endek tradisional, keramik yang dibentuk cangkir, mug, vas bunga. Selain itu di area ini ada pameran tanaman hias, dan orchid (anggrek), bahkan salah satu stand menyediakan tanaman obat herbal.
 
Pada gelaran Denfest V ini diadakan Job Fair dari tanggal 29-30 Desember 2012 yang bertempat di Jalan Kaliasem, Job Fair ini berguna bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pekerjaan dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Kota Denpasar. Sedangkan di Jalan Veteran dipamerkan beraneka jenis kreasi kriya wastra yang bertempat disekitaran jalan veteran menjual busana endek songket, tas, ataupun sandal dari bahan endek ataupun songket.

Bukan itu saja, untuk pecinta fotography juga disediakan pameran foto yang mengambil tempat di lobi Kantor Walikota Denpasar. Pameran foto ini berisi lukisan-lukisan dari beberapa seniman kita di Bali, selain itu pada pameran foto tersebut mengambil beberapa tema diantaranya kebudayaan, kehidupan, dan lain-lain. Pameran ini juga menjadi salah satu daya tarik pada gelaran Denfest V tahun ini. Ini juga merupakan sebuah ajang untuk mewadahi kreatifitas masyarakat khususnya yang mempunyai minat dan bakat di dunia fotography untuk menyalurkan kreatifitasnya.


Arena Denfest yang begitu luas, mulai dari pasar tradisional, Job Fair, Pameran Foto tentunya cukup menguras energi untuk berkeliling. Tapi tenang saja untuk mengganti energi setelah berkeliling disediakan stand kuliner mulai dari pintu keluar Kantor walikota sampai lampu merah di Jalan Gajahmada, stand kuliner yang pastinya akan memanjakan lidah kita dengan cita rasa masing-masing. Saking banyaknya terkadang sampai bingung untuk memilihnya, di stand kuliner ini memang sengaja menyediakan makanan dan minuman tradisional khas Bali. Mulai dari Ayam betutu, tipat cantok, serombotan, jaje Bali semuanya tersedia disini. Ada juga kuliner inovasi baru hasil kreatifitas masyarakat seperti bakso lele, bakso vegetarian juga ada disini.Untuk masalah harga tidak usah khawatir, semua makanan dan minuman yang tersedia harganya cukup terjangkau sesuai dengan kantong masyarakat, terlebih lagi kalangan  anak muda yang merupakan sebagian besar pengunjung Denfest ini.
  
Terlepas dari penyelenggaraannya yang meriah dan semarak perlu juga dilakukan evaluasi atau pembenahan untuk perbaikan kedepannya. Hal yang paling menjadi sorotan yakni masalah kemacetan lalu lintas. Dari tahun ke tahun masalah ini masih terus mencari jalan keluarnya, walaupun sudah diantisipasi dengan pengalihan arus tapi tetap saja ada beberapa kendaraan yang bandel tetap melanggar pengalihan arus. Selain itu masalah penataan parker juga perlu diperhatikan, seperti di pinggir lapangan I Gusti Ngurah Made Agung berjubel motor diparkir disana. Hal ini sangat menganggu lalu lintas kendaraan dari arah Jalan Udayana menuju Jalan Surapati, terlebih lagi lalu lalang masyarakat pengunjung Denfest yang menyeberang jalan. Satu lagi hal yang perlu diperhatikan adalah masalah antisipasi hujan, agar stand yang disediakan memang cukup berkualitas untuk menahan air hujan sehingga tidak menggangu kenyamanan pengunjung.

Gelaran Denfest yang memasuki usia kelima ini bisa dibilang sukses, hal ini dibuktikan dengan jumlah pengunjung yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, walau beberapa kali sempat turun hujan namun hal itu tidak mengurungkan niat masyarakat untuk berkunjung. Tema yang diambil dalam gelaran Denfest V ini "Kreta Angga Wihita" atau “Kotaku, Rumahku” juga cukup bagus. Hal ini bertujuan untuk menyadarkan kita bahwa Kota kita adalah rumah kita, terlepas dari heterogenitas atau kemajemukan suku, agama, dan ras masyarakat serta budaya yang ada di Kota Denpasar diharapkan kedepannya tetap bisa berinteraksi dan bersinergi sehingga terwujud harmonisasi sesuai dengan visi Kota Denpasar yakni Menjadi Kota yang Berwawasan Budaya. (Era/Sri/Gun)


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting