Selasa, 24 September 2013

ORKEMAS Pertanyakan Tender Seminar IKAMAHI


Dalam kamus hukum, tender adalah memborong pekerjaan / menyuruh pihak lain mengerjakan atau memborong pekerjaan seluruhnya atau sebagian pekerjaan, sesuai dengan perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak sebelum pekerjaan pemborongan itu dilakukan.

            Ikatan Alumni UNHI (IKAMAHI) melaksanakan undangan tender pada Senin, 23 September 2013 di gedung B kampus UNHI Denpasar. Undangan tender tersebut terkait dengan pelaksanaan program kerja bidang organisasi IKAMAHI yakni acara seminar nasional dengan tema “Pendidikan Politik”. Pada kesempatan tersebut hadir beberapa perwakilan Organisasi Kemahasiswaan (ORKEMAS) yang ada di UNHI antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi (SMFE), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kedis, UKM Musik dan UKM Pers Mahasiswa. Acara diawali dengan penjelasan dasar dan tujuan pelaksanaan tender dan seminar oleh IKAMAHI kemudian dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab oleh peserta.

Banyak pihak yang mempertanyakan soal tender dan seminar yang akan dilaksanakan IKAMAHI ini. Salah satu hal yang dipertanyakan adalah tema seminar, penggunaan sistem tender, mekanisme tender, teknis seminar, narasumber dan lain-lain.

Salah satunya Ida Bagus Putu Heri Darmawan, perwakilan DPM ini menyatakan tidak setuju dalam hal penenderan, tema dan dari acara tersebut, alasannya karena mekanisme kerja dalam penenderan tersebut, apalagi tema dari acara tersebut adalah pendidikan politik, yang ditakutkan adalah ada kepentingan didalamnya terlebih lagi tahun 2014 mendatang akan ada  pemilu legislatif. Hal itulah yang mendasari ketidak beberapa pihak organisasi kemahasiswaan tidak setuju dengan adanya penenderan dan acara ini.

“Dalam mekanisme tender biasanya semua elemen yang ada diikutsertakan dalam tender tersebut. Sedangkan dalam rapat undangan tender tersebut, undangan hanya diberikan kepada UKM KEDIS dan UKM Pers Mahasiswa di luar seluruh organisasi baik itu BEM, Senat Fakultas di lingkungan UNHI, sehingga ada kecurigaan ketika tender itu tidak bisa di ikuti seluruh organisasi kampus dan pemenang tender sudah dapat dipastikan,” ungkapnya.

“Selain Mekanisme tender, seminar yang di angkat yaitu Pendidikan Politik dimana pembicaranya adalah tokoh politik praktis membuat kecurigaan semakin besar, ketika tokoh tersebut mempunyai kepentingan lain di pemilu legislatif tahun 2014. Dari hasil rapat tersebut saya mengusulkan mengganti Bapak Gede Pasek dengan Prof. Gunada, yang kapabilitasnya sebagai mantan anggota DPR RI, dan pada saat ini beliau sebagai ketua Yayasan Widya Kerti. Dalam Rapat tersebut juga banyak yang mendukung Prof Gunada sebagai pembicara, antara lain UKM Kedis dan UKM Pers, yang setuju mengganti Pembicara I yaitu Bapak Gede Pasek. Ketika IKAMAHI tetap akan mengundang Bapak Gede Pasek sebagai pembicara, disana akan ada kejanggalan adanya kepentingan politik yang masuk dalam seminar tersebut apalagi forum sudah setuju mengganti, tetapi tetap mengunakan pembicara tersebut,” tambahnya lagi.

            Hal senada diungkapkan oleh mantan ketua BEM UNHI Ida Bagus Alit Brahmarta Kusuma. Ia mengungkapkan bahwa seharusnya IKAMAHI sendiri yang melaksanakan acara ini tanpa harus ditenderkan. “Kenapa harus di tenderkan? Atau ini hanya untuk pencintraan IKAMAHI saja? Kalau IKAMAHI bekerjasama dengan organisasi kampus dalam melaksanakan kegiatan ini saya setuju asalkan sistem kerjanya sesuai dengan struktur garis koordinasi. Yang saya takutkan tender ini akan mendidik organisasi mahasiswa yang melakukan  suatu kegiatan hanya untuk mendapatkan profit, dan dalam hal tender ini organisasi mahasiswa (pemenang tender) hanya akan jadi kaki tangan penyelenggara acara,” ungkapnya.


“Jika IKAMAHI ingin berkerjasama dengan ORKEMAS yang ada di UNHI, seharusnya sesuai dengan struktur garis koordinasi, mereka menyerahkan kegiatan ini ke organisasi tertinggi di kampus yaitu BEM, dan BEM tidak boleh serta merta mengambil keputusan, BEM harus melaksanakan rapat bersama semua ORKEMAS yang ada di UNHI. Disanalah nanti ditentukan ORKEMAS mana yang mau melaksanakan acara ini, jika memang lebih dari satu ORKEMAS yang mengajukan diri, barulah disana diadakan kompetisi secara sehat antara ORKEMAS yang mencalonkan diri. Temanya bukan tidak baik tapi dalam hal pembicaranya, kalau memang acara ini murni hanya untuk memberikan pengertian politik secara garis besar, pembicaranya harusnya bukan dari suatu lembaga politik karena siapa yang berani menjamin kalau narasumber tersebut tidak akan membawa politik praktis ke dalam kampus, apalagi tahun 2014 mendatang akan dilaksanakan pemilu,” ia menambahkan.

Pada kesempatan tersebut I Ketut Sae Tanju,SE selaku ketua IKAMAHI menyatakan bahwa tujuan IKAMAHI melaksanakan acara seminar ini adalah memberikan pemahaman pendidikan politik kepada mahasiswa. “Kami ingin memberikan pemahaman tentang pendidikan politik kepada mahasiswa. Acara ini dengan murni hanya akan memberikan pendidikan secara garis besar tentang politik, dimana dalam hal ini kami merasa pendidikan politik itu juga diperlukan oleh mahasiswa. Walaupun seminar ini bertemakan pendidikan politik, kami tidak akan memasukkan hal-hal yang berbau politik praktis ke acara seminar ini,” ungkapnya.

Sementara itu alasan penggunaan cara tender bertujuan agar IKAMAHI dapat menjalin hubungan kerjasama dengan mahasiswa UNHI, maka dari itu pada acara seminar ini melibatkan organisasi kemahasiswaan yang ada di lingkungan UNHI Denpasar. “Pemenang tender akan menjadi partner kerja kami dalam  melaksanakan acara ini dan tidak semata mata menjadi kaki tangan. Kami juga tidak akan mencari keuntungan dalam acara ini, acara ini kami laksanakan atas dasar keinginan kami untuk berpartisipasi dalam hal pendidikan lingkungan kampus, terlebih lagi UNHI yang sudah menjadi tempat kami menimba ilmu dulu di saat kami masih di bangku kuliah,” Tanju menambahkan.


Di akhir acara, pihak IKAMAHI berjanji akan mengkoordinasikan dan mempertimbangkan saran, kritik serta masukan dari perwakilan organisasi. Rencananya dalam waktu dekat IKAMAHI akan melakukan pertemuan kembali dengan organisasi mahasiswa untuk melakukan pembahasan dan solusi dari permasalahan ini. (iap)  

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting