Senin, 02 Desember 2013

LKMM-TD 2013: Manfaat di Tengah Keterbatasan




 Pada hari Jumat (29/11/13), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar mengadakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) dalam rangka program kerja (PROKER) BEM periode 2013/2014. Kegiatan yang diadakan selama 3 hari 2 malam ini diselenggarakan di Asrham Gandhi Puri Klungkung. Acara ini dibuka oleh Bapak Drs. Ida Bagus Suatama M.Si selaku perwakilan Rektor yang pada kesempatan tersebut berhalangan untuk hadir.

Kegiatan dengan tema “Bangkitkan Potensi Kepemimpinan dalam Diri untuk Melahirkan Pemimpin Muda yang Berkualitas” ini diikuti oleh 54 orang peserta dari 68 orang yang mendaftar. Ni Wayan Evayani selaku ketua panitia dalam acara ini menyatakan bahwa walaupun belum mencapai target yang diharapkan yaitu 100 orang peserta, namun ia cukup puas karena ada peningkatan jumlah peserta dari tahun lalu yang hanya diikuti oleh 30 orang peserta saja.

“Memang rencana awal kami menargetkan peserta yang ikut sebanyak 100 orang namun tidak tercapainya target tersebut dapat kami jadikan evaluasi untuk kegiatan tahun depan. Kami akan mencari tahu apa saja yang kurang dan perlu diperbaiki sehingga tahun depan acara ini bisa berjalan dengan lebih baik lagi,” tuturnya.

Pada acara ini dihadirkan beberapa pembicara untuk mengisi materi bagi para peserta, di antaranya yaitu I K. Satria S.Ag yang membawakan tentang Metode dan Tehnik Diskusi, Ni Putu Era Sukmayanti yang membawakan tentang Dasar-Dasar Kepemimpinan, Ni Putu Hery Susanti yang membawakan tentang Tehnik Penyusunan Proposal dan Surat, I Gusti Ngurah Made Wira Dharma Putra dan I Putu Agus Saskara yang membawakan tentang Manajemen Aksi dan Propaganda, Drs. I GM Jaya Serataberana M.Si yang membawakan tentang Manajemen Konflik, serta Pande Nyoman Taman Bali yang membawakan tentang Sejarah Pergerakan dan Dinamika Mahasiswa.

Selain kegiatan diskusi, pada acara LKMM-TD ini juga diisi dengan kegiatan Yoga Namaskara, test, kuis, debat kelompok, malam keakraban, tracking, outbond, dan lain-lainnya. Acara LKMM-TD ini bertujuan untuk membentuk dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam menyongsong perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat serta melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang berdedikasi dan berkepribadian dalam menyiapkan pengurus-pengurus organisasi kemahasiswaan (ORKEMAS).

“Mahasiswa sebagai agen of change merupakan calon pemimpin yang diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih baik untuk bangsa, perubahan zaman harus diikuti oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Sekarang ini mahasiswa cenderung kurang begitu menyadari peran mereka sebagai mahasiswa. Hal ini disebabkan kebanyakan dari mereka berorientasi terhadap kewajiban utama yaitu kuliah tanpa memperdulikan peran lainnya yang sebenarnya tidak kalah pentingnya yaitu berorganisasi,” jelas perempuan kelahiran Tabanan ini. 

“Oleh karena itu, pengkaderan pada orkemas khususnya di UNHI Denpasar sangat diperlukan untuk memperbaiki pergerakan sebuah organisasi di lingkungan UNHI Denpasar. Maka berkaitan dengan hal tersebut maka BEM UNHI melaksanakan acara ini, yang di dalam kegiatannya peserta akan dilatih di bidang keorganisasian dan kemasyarakatan. Dengan adanya acara LKMM-TD ini diharapkan akan melahirkan mahasiswa atau calon pemimpin yang berkualitas, seorang pemimpin yang bisa menjadi agen perubahan bagi bangsa,” tambah mahasiswi fakultas ekonomi ini.

peserta laki-laki mandi di sungai
Acara LKMM-TD ini diselenggarakan di Asrham Gandhi Puri dengan pertimbangan bahwa tempat ini memiliki suasana yang tenang, asri dan memiliki aura positif yang cocok untuk melakukan pelatihan seperti kegiatan LKMM-TD. Namun, sayangnya para peserta harus gigit jari ketika melakukan acara LKMM-TD ini dengan segala keterbatasan seperti air yang tidak cukup bagi seluruh peserta dan panitia. Sampai-sampai peserta dan panitia laki-laki harus mengalah untuk mandi di sungai dekat Asrham.

“Pihak panitia memang sudah tahu bahwa di tempat tersebut sedang krisis air, namun kami sudah mengupayakan untuk membeli air sebagai solusinya. Tetapi pada saat acara berlangsung, terjadi keterlambatan pasokan air dari pihak PDAM yang tentu saja tidak kami harapkan,” konfirmasi mahasiswi program studi (prodi) akuntansi ini.

Banyak Keluhan

Banyak keluhan dari peserta LKMM-TD yang merasa kurang nyaman melakukan kegiatan di Asrham Gandhi ini. Mulai dari bus yang sempat salah jalan ketika menuju ke lokasi tersebut. Evayani mengkonfirmasi kembali hal ini terjadi karena sopir bus awalnya sudah mengatakan bahwa ia tahu jalan menuju ke lokasi namun ternyata itu jalan menuju ke Asrham yang lainnya. Sedangkan panitia yang ada di bus kebetulan kurang paham akan jalan menuju ke Asrham Gandhi.

 Peserta laki-laki juga merasa mendapat perlakuan yang berbeda karena kamar untuk laki-laki kurang memadai dibandingkan dengan kamar untuk perempuan. Kamar untuk laki-laki dijadikan tempat berlangsungnya acara dan malamnya dijadikan tempat tidur. Mereka kecewa karena kamar mereka tidak memadai seperti kamar peserta perempuan.

Selain itu, beberapa acara yang sudah dijadwalkan sejak awal terpaksa harus diundur dan dibatalkan. Peserta juga mengeluhkan masalah sarapan yang minim dan bisa dibilang kurang cukup untuk mengisi perut di pagi hari. “Panitia sudah mengupayakan yang terbaik namun tetap ada keterbatasan yang kami miliki. Segala kekurangan dari kegiatan ini kami jadikan pembelajaran dan menjadi tolak ukur untuk kegiatan berikutnya,” ungkap perempuan berumur 19 tahun ini.

Pada akhir acara ditentukan pemenang dengan beberapa kategori yaitu Ida Bagus Anom  Suwiryantha sebagai peserta terfavorit, Dewa Ngakan Putu Gede Darmadi sebagai peserta terkomunikatif, kelompok 3 sebagai pemenang lomba pipa air, kelompok 2 sebagai pemenang lomba voli air dan kelompok terfavorit. Kategori pemenang ini dinilai dari pemenang lomba, keaktifan serta tingkah laku, dan pemahaman akan materi yang ditangkap masing-masing peserta.

Perlu Evaluasi ke Depan
Secara keseluruhan, Evayani mengaku sudah cukup puas dengan kelancaran acara LKMM-TD ini. Walaupun masih banyak kekurangan di dalam pelaksanaannya, namun ia bersyukur acara ini berakhir dengan cukup sukses. “Saya juga berterima kasih kepada semua panitia yang sudah bekerja keras dalam melancarkan seluruh rangkaian acara ini. Tanpa kalian acara ini tidak akan berjalan dengan baik. Harapan untuk ke depannya, agar kegiatan seperti ini dapat berjalan lebih baik lagi dan kami dapat belajar dari segala kekurangan sebelumnya,” harapnya.

I Made Mas Semara Geni juga mengungkapkan bahwa ia sebagai peserta merasakan manfaat yang begitu besar karena potensi sosial pribadi peserta ditingkatkan dengan pelatihan-pelatihan yang menarik dan bermanfaat untuk pembinaan dan mengatur diri. “Namun saya menyayangkan ketika kakak BEM menyinggung salah satu teman peserta sampai-sampai mentalnya drop. Saya rasa mereka masih terlalu emosi dan tidak menerima kenyataan bahwa kita masih anggota baru dan belum berpengalaman. Jika memang salah, mungkin bisa diberitahu dengan baik-baik,” ungkapnya.

Dewa Ngakan Putu Gede Darmadi atau biasa disapa Dewa mengungkapkan bahwa dari acara ini, ia mendapatkan ilmu baru tentang kepemimpinan dan belajar kekompakan dalam berorganisasi serta mendapatkan teman baru. “Pesan saya, sarana prasarananya agak kurang tapi secara keseluruhan sudah bagus,” pesannya.

Dari semua keterbatasan tersebut, kita juga jangan sampai melupakan bahwa banyak kenangan dan manfaat yang didapat dari acara LKMM-TD ini. Jangan sampai seperti pepatah yang mengatakan “karena nila setitik, rusak susu sebelanga” yang artinya hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya, seluruh persoalan menjadi kacau dan berantakan. Sama seperti acara LKMM-TD ini, jangan sampai hanya dengan beberapa keterbatasan yang terjadi, maka kita terus saja menyalahkan BEM selaku panitia ataupun melupakan manfaat yang banyak kita dapatkan dalam acara ini.

Confusius pernah berkata bahwa orang yang tak pernah mencicipi pahit, tak akan tahu apa itu manis. Maka, kita berharap saja ke depannya setelah panitia sempat mencicipi "pahit" maka mereka akan berkembang hingga mampu mencicipi "manis" di kegiatan selanjutnya. (yun/rin)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting